Sabtu, 13 Desember 2014

Sejarah Singkat Fisioterapi

Praktek fisioterapi atau terapi fisik sudah dimulai sejak abad 2500 SM di China berupa akupuntur dan berbagai teknik manual therapy. Penggunaan fisioterapi juga sudah tercatat dalam "Ayurveda" yang merupakan suatu sistemkedokteran paling tua dan sampai sekarang masih dipraktekkan dan diakuioleh India sebagai bagian dari sistem kesehatan negara. Pada kedokteran barat, tercatat pada tahun 460 SM, Hippocrates sudah menggambarkan massagedan hydrotherapysebagai alternatif penyembuhan berbagai penyakit. Pada era modern, fisioterapi mulai banyak dikembangkan pada tahun 1896 di London yang pada mulanya bertujuan untuk meningkatkan mobilitas penderita yang dirawat inap di rumah sakit untuk menjaga kekuatan dan fungsi otot. Ilmu fisioterapi kemudian berkembang pesat dan mulai dilakukan standardisasi layanan dan profesi fisioterapi yang terutama didasarkan pada ilmu kedokteran modern. Pada tahun 1920 mulai dibentuk perkumpulan ahli fisioterapi di Inggris yang kemudian diikuti oleh berbagai negara lain. Perkembangan ilmu dan layanan fisioterapi juga dipengaruhi oleh perang dunia I dan II dimana pada saat tersebut dan paska perang terdapat peningkatan kebutuhan perawatan dan rehabilitasi korban perang.

Sejarah Fisioterapi di Indonesia

Lahirnya fisioterapi di Indonesia dilatar belakangi oleh banyaknya para penyandang cacat akibat perang Dunia ke II yang tidak mendapat perlakuan sebagimana mestinya.  Dirintis oleh salah seorang Bintang Mahaputra Indonesia Prof. Dr.R. Soeharso (alm). Beliau juga merupakan pioneer dalam keahlian bidang orthopedi. Pada tahun 1950-an beliau ingin mengobati secara tuntas korban revolusi fisik 1945 dan cacat pada anak akibat polio myelitis yang pada saat itu banyak terjadi. Atas bantuan PBB (WHO)  dan  WVF (World Veteran Federation), beliau merintis pusat rehabilitasi (RC) yang merupakan gabungan kerja sama antara Ajudan Jendral, Departemen Sosial, Departemen Kesehatan dan Departemen Tenaga Kerja. Pelayanan yang diberikan pada saat itu berupa Limb Fitting dan Vocational Training.
Pada tahun 1954 dibukalah sebuah klinik Orthopedi untuk mengatasi peningkatan kebutuhan akan pelayanan medis terhadap kecacatan fisik yang dialami. Kemudian pada tahun 1956 mulai dibuka kursus masage dan exercise selama 6 bulan yang diikuti oleh utusan dari Rumah Sakit dan Orang yang telah berpengalaman dalam bidang keperawatan selama 2 tahun dan memiliki ijazah SMP. Selanjutnya pada tahu 1957 mulai dibentuk sekolah assiten fisioterapi. Dalam hal ini Departemen Kesehatan mendirikan Lembaga Orthopaedi & Prothese yang membutuhkan antara lain Ahli Bedah Orthopaedi dan Fisioterapi, yang pada waktu itu belum ada di Indonesia. Untuk memenuhi kebutuhan yang sangat mendesak tersebut, dengan bantuan WHO didirikan Sekolah Asisten Fisioterapi yang kemudian dikembangkan pada tahun 1965 menjadi Akademi Fisioterapi. Dan pada tahun 1970 di dirikan Akademi Fisioterapi Murni Non. Keperawatan yang bertempat di Solo. Setelah 32 tahun, secara kuantitatif pada saat ini telah ada 8 institusi yang menyelenggarakan Pendidikan Fisioterapi yaitu di Akademi Fisioterapi Dep.Kes. Surakarta, Akademi Fisioterapi Mochamadiyah Surakarta, Akademi Fisioterapi Universitas Airlangga, Akademi Fisioterapi Ujung Pandang, Akademi Fisioterapi YIRM Jakarta, Akademi Fisioterapi Universitas Kristen Indonesia Jakarta, Akademi Fisioterapi Yayasan Glugur Medan dan Akademi Fisioterapi Mochamadiyah Palembang. Secara kualitatif pendidikan formal Fisioterapi sampai saat ini masih pada tingkat D3/S0.  Pada tahun 1998 dimulai pendidikan D4 Fisioterapi di Universitas Indonusa Esa Unggul, yang kemudian berdasar PP 60/1999 diberikan Sarjana Sains Tertapan ( S Sit FT ). Tahun  2010 dimulai pendidikan di Universitas Udayana Bali (Prof Dr.dr I.N.Adiputra MOH dan Prof Dr.dr. Alex Pangkahila).

Sejarah Fisioterapi

Fisioterapi adalah bentuk pelayanan kesehatan yang  ditujukan kepada individu dan atau kelompok untuk mengembangkan, memelihara dan memulihkan gerak dan fungsi tubuh sepanjang daur kehidupan dengan menggunakan penanganan secara manual, peningkatan gerak, peralatan (fisik, elektroterapeutis dan mekanis), pelatihan fungsi, komunikasi (KEPMENKES 1363).

Fisioterapi juga dapat didefinisikan sebagai bagian dari ilmu kedokteran yang berupa intervensi fisik non-farmakologis dengan tujuan utama kuratif dan rehabilitatif gangguan kesehatan. Fisioterapi atau Terapi Fisik secara bahasa merupakan teknik pengobatan dengan modalitas fisik (fisika). Beberapa modalitas fisik yang terdapat di pergunakan antara lain : listrik, suara, panas,dingin, magnet, tenaga gerak dan air. Modalitas fisik inilah yang kemudian menjadi dasar aplikasi fisioterapi. Sebagai contoh, suhu dapat dimodifikasi menjadi suhu dingin (coldtherapy) dan suhu panas (thermotherapy) yang digunakan pada keadaan yang sesuai dengan indikasi terapi tersebut.

Aplikasi fisioterapi dewasa ini terus menerus mengalami perkembangan baik dari sisiprosedur pelaksanaan maupun alat-alat pendukung. Aplikasi Fisioterapi juga semakin cenderung mengkombinasikan modalitas-modalitas fisika yang ada. Sebagai contoh, hydrotherapy dilakukan dengan modifikasi suhu dingin (coldtherapy) dan panas (thermotherapy). Alat pendukung electrotherapy juga sangat berkembang menjadi alat pendukung yang canggih yang dipergunakan pada level pusat pelayanan kesehatan maupun penemuan alat alat yang dapat dipergunakan secara mandiri oleh penderita, misalnya penggunaan alat TENS (transcutaneous electro nerve stimulation). Pada cabang fisioterapi non-alat, manual therapy dan exercise therapy merupakan cabang fisioterapi yang paling berkembang di dunia olahraga. Manual therapy berkembang untuk melayani kebutuhan pengatasan cedera olahraga maupun cedera non-olahraga pada komunitas atlet dan non-atlet sedangkan exercise therapy berkembang mengikuti kemajuan teknik kedokteran preventif-rehabilitatif.

PENGERTIAN FISIOTERAPI